Dream - Begitu banyak tempat dan bangunan di Arab Saudi menjadi saksi sejarah kehidupan masyarakat pada masa nabi dan rasul. Salah satu di antaranya adalah sumur Raumah. Keberadaan Raumah memang tak menjadi sorotan banyak orang layaknya peninggalan-peninggalan bersejarah lain, seperti Masjid Al Haram, Masjid Nabawi, atau Kompleks Pemakaman Junnat Al Baqi. Namun ternyata, di balik sumur ini tersimpan kisah menarik seputar kedermawanan sahabat Rasulullah SAW, Khalifah Utsman bin Affan.
Sumur Raumah merupakan salah satu peninggalan sejarah masa
Khalifah Utsman bin Affan RA. Sumber air ini berada tepat di sebelah
Masjid Qiblatain, Madinah, Arab Saudi. Dahulu, masjid ini dimiliki oleh seorang Yahudi.
Dikisahkan, pada masa itu Rasulullah dan kaum Muhajirin tengah berada di
kota Madinah. Kala itu Madinah sedang dalam kondisi paceklik. Masyarakatnya sulit mendapatkan air bersih, baik untuk minum maupun
berwudhu. Keadaaan ini tentu saja sangat menyulitkan kaum Muhajirin. Lantaran mereka terbiasa hidup dengan air zam-zam melimpah di Kota Mekah.
Satu-satunya sumber air yang bisa diandalkan saat itu
adalah sumur Raumah. Kondisi ini dimanfaatkan oleh si pemiliki sumur
untuk memperjualbelikan air miliknya. Masyarakat Madinah diwajibkan
membeli dan antre untuk mendapatkan air dari sumur Raumah. Mendengar hal itu, sahabat nabi yang
dermawan, Khalifah Utsman bin Affan berusaha membebaskan sumur tersebut
dari pemiliknya. Beliau mendatangi rumah pemilik sumur dan menawarnya
dengan harga yang tinggi.