Rabu, 26 Oktober 2016

Pentingnya Pendidikan Karakter

Pembelajaran Baik Sistem Pendidikan di Finlandia


"Untuk anak usia dini atau pendidikan dasar, kami mencoba pengembangan kepribadian siswa, bukan skill, bukan belajar konten kurikulum yang spesifik. Kami kembangkan kepribadian sepenuhnya, belajar mengetahui dunia, belajar mengenal perbedaan mata pelajaran, juga kehidupan sosial, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, itu sangat penting untuk anak-anak muda." Prof. Erno August Lehtinen, guru besar pendidikan dari Universitas Turku, Finlandia.


Jakarta - Sistem pendidikan di Finlandia: sedikit pekerjaan rumah, sedikit waktu di dalam kelas, lebih banyak bermain, tak ada ujian nasional (UN) dan sebagainya. Namun, menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Bagaimana bisa?
Pada akhir pekan lalu, detikcom berkesempatan melakukan wawancara dengan Profesor Erno August Lehtinen, guru besar pendidikan dari Universitas Turku, Finlandia. Dia pun memaparkan jatuh bangun Finlandia membangun sistem pendidikan yang terkesan paradoks dengan sistem pendidikan di kebanyakan negara Asia. 

"Ya, pendidikan dasar di Finlandia berbeda dengan negara lain. Kami sangat menghargai anak-anak bermain bebas dan melakukan hal-hal lain dari pada hanya duduk di kelas. Ini pada awal-awal tingkat sekolah," kata Profesor Erno Lehtinen, guru besar pendidikan dari Universitas Turku Finlandia. 

Senin, 24 Oktober 2016

Masihkah Pekerja Perempuan Terdiskriminasi?

"Apakah dengan banyaknya perempuan yang sudah bekerja di berbagai bidang, dan adanya Undang-Undang Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003 yang memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja, sudah menjamin terpenuhinya hak-hak dasar dan tidak ada diskriminasi terhadap pekerja perempuan? BELUM!" tegas Ibu Rani Ratnaningdyah, SH. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah dalam sambutan dan pembukaan pada kegiatan Forum Group Discussion (FGD) 'Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta' di RM. Sederhana Sukoharjo, Kamis (20/10).

FGD yang diadakan oleh BP3AKB Jateng dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) Wilayah Jawa ini difasilitasi oleh Iwan setiyoko dan Lusiningtias, pegiat dari YSKK Solo. Tujuan dari FGD ini adalah untuk: Pertama. Meningkatkan kapasitas Perempuan khususnya perempuan yang bekerja di sektor swasta/UMKM dalam menganalisa persoalan dan potensinya dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan Negara; Kedua. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan perempuan mengenai konsep gender dan hak-hak perempuan khususnya perempuan yang bekerja di sektor swasta/UMKM (sektor formal dan informal); Ketiga. Membangun kesadaran kritis perempuan dan pemangku kebijakan/stakeholder terkait untuk mendorong kebijakan yang responsif gender khususnya bagi pekerja perernpuan baik formal maupun informal.

Senin, 17 Oktober 2016

The Highest Result of Tolerance is Respect and Social Relations


Oleh: dr. Gamal Albinsaid

Bismillahirrahmanirrahim...

Dua hari lalu, sebelum saya menerima penghargaan Empowering people Award dari Siemens di Jerman, salah seorang panitia mendatangi saya untuk menanyakan cara bersalaman diatas panggung karena pimpinan mereka adalah seorang wanita. Mereka menghormati ketika tahu saya tidak bersalaman dengan wanita karena tidak ingin bersentuhan dengan yang bukan muhrim saya. Saya cukup menempelkan kedua tangan saya, lalu menyapa mereka tanpa menyentuh tangannya. Mereka mengatur itu diatas panggung agar saya merasakan kenyamanan. Itulah toleransi.

Di perjalanan ke Inggris untuk kunjungan ke 15 perusahaan, pernah saya menaiki pesawat yang tidak menyediakan makanan halal. Setelah saya sampaikan kepada mereka saya hanya bisa makan makanan halal, mereka mencari sebuah mie instan yang memiliki label halal untuk saya. Itulah toleransi.

Anggaran Desa yang Responsif Gender, Mungkinkah?

Untuk menganalisa dokumen desa, menurut Pak Sunarjo (Pegiat IDEA Yogyakarta), seseorang harus tahu dan paham kondisi desa yang sebenarnya. "Sehingga kita tahu mengapa program dan kegiatan ini bisa muncul di APBDes. Karena setiap rencana pembangunan desa dimulai dari musyawarah dusun dan musyawarah desa," terangnya dalam diskusi.

"Misalnya mau menganalisa APBDes yang berperspektif kelompok rentan, tentu kita harus tahu jumlah dan jenis kelompok rentan yang ada di desa tersebut," imbuhnya dalam In House Training (IHT) di YSKK Surakarta, Selasa (11/10) lalu. IHT yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas badan pelaksana YSKK ini membahas tentang bagaimana membaca dan menganalisa dokumen desa yang responsif gender. Kegiatan dilaksanakan selama sehari penuh di Kantor YSKK, Kartosuro, Sukoharjo.

Minggu, 09 Oktober 2016

Lagu "Nasi Padang", Persembahan Pria Norwegia Ini untuk Indonesia

 
"And if you're a human, I would make you my wife..." ~ Audun Kvitland Rostad (Norwegia)

KOMPAS.com — Seorang pria Norwegia menciptakan sebuah lagu bertajuk "Nasi Padang".
Pria bernama Audun Kvitland Rostad itu mengunggah lagu tersebut di YouTube pada Selasa (4/10/2016).

Kabar tentang Kvitland, bule asal Norwegia yang bikin lagu berjudul “Nasi Padang”, makin viral di media sosial. Sebagai warga Indonesia, tentunya hal ini jadi satu kebanggaan tersendiri. Soalnya, makanan legendaris asal Sumatera Barat ini bakal lebih dikenal masyarakat Dunia.

Jauh sebelum populernya lagu “Nasi Padang”, Rendang (ikon masakan Padang) sudah lebih dulu dianggap sebagai salah satu makanan terenak di Dunia. Di Indonesia, lo bisa menemukan banyak rumah makan Padang yang tersebar di seluruh penjuru daerah. Di luar negeri sendiri masakan Padang juga sudah dikenal. Sayangnya, enggak gampang buat menemukan rumah makan Padang di luar negeri. Banyak bule yang suka main ke Indonesia hanya untuk menikmati kuliner Indonesia. Salah satunya ya masakan Padang. Menurut Kvitland, rasa masakan Padang yang khas bikin dia enggak bisa melupakan makanan tersebut.

Indonesia Ditargetkan Jadi Kiblat Wisata Halal Dunia pada 2019

 
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hal mustahil bagi Indonesia menjadi 'kiblat' untuk wisata halal dunia pada 2019. Hal ini karena Indonesia sudah memiliki syarat '3S'.

"Tekad Indonesia besar untuk menjadi destinasi wisata halal nomor satu dunia," ujar Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya dalam acara Malam Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016 di Kementerian Pariwisata RI, beberapa waktu lalu. Indonesia akan menjadi kiblat pariwisata halal dunia pada 2019 mendatang.

Arief menjelaskan, halal tourism menjadi fokus Indonesia karena memiliki syarat 3S, yakni size, sustainable, dan spread. Pasar pariwisata halal di dunia sangat besar. Kurang lebih terdapat 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar di antaranya merupakan umat muslim. Sebanyak 60 persen penduduk muslim dunia merupakan orang dewasa berusia di bawah 30 tahun.

Rabu, 05 Oktober 2016

Inovasi Fashion Ramah Lingkungan ala Merdi Sihombing

Liputan6.com, Jakarta Melalui peluncuran koleksi terbarunya di Grand Indonesia pada 26 Agustus 2016, Merdi Sihombing ikut terlibat dalam mendukung program pembangunan inklusif dan ramah lingkungan. Untuk pertama kalinya perancang busana Indonesia secara tunggal menciptakan koleksi fashion yang ramah lingkungan menurut standar tekstil internasional.
 
Dalam koleksi terbarunya kali ini, semua busana yang dibuat diproses dengan menggunakan cara-cara yang berkelanjutan, zat warna alami, bubuk pewarna ramah lingkungan, ekstrak cairan, dan serat organik.

Berkolaborasi dengan para penenun perempuan yang berasal dari 9 provinsi di Indonesia Merdi Sihombing menciptakan koleksi busana tenun yang berasal dari berbagai daerah etnik di Indonesia, seperti Samosir, Lombok, Sintang, Padang dan masih banyak lagi.

Selasa, 04 Oktober 2016

Ekonomi Kreatif Desa

Ekonomi kreatif adalah ekonomi masa depan yang bertumpu pada daya kreasi manusia. Ekonomi kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang mengutamakan pada kreativitas berpikir 'thinking new things', yaitu berpikir sesuatu yang baru. Manifestasinya sangat banyak, seperti berpikir tentang cara baru, model baru, desain baru, pemasaran baru, usaha baru, distribusi baru, strategi baru, dan lain sebagainya.

Menurut data Departemen Perdagangan dan Perindustrian ekonomi kreatif menyumbang sekitar 11,75% dari PDB Indonesia pada tahun 2013. Sektor ini banyak disumbang oleh UKM sekitar 22,8%. Padahal jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta dengan sumbangan 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menampung 97% tenaga kerja. Artinya masih ada UKM yang belum masuk ke Industri kreatif sekitar 80% an lagi.