Liputan6.com, Jakarta
Melalui peluncuran koleksi terbarunya di Grand Indonesia pada 26
Agustus 2016, Merdi Sihombing ikut terlibat dalam mendukung program
pembangunan inklusif dan ramah lingkungan. Untuk pertama kalinya
perancang busana Indonesia secara tunggal menciptakan koleksi fashion
yang ramah lingkungan menurut standar tekstil internasional.
Dalam koleksi terbarunya kali ini, semua busana yang dibuat diproses
dengan menggunakan cara-cara yang berkelanjutan, zat warna alami, bubuk
pewarna ramah lingkungan, ekstrak cairan, dan serat organik.
Berkolaborasi dengan para penenun perempuan yang berasal dari 9
provinsi di Indonesia Merdi Sihombing menciptakan koleksi busana tenun
yang berasal dari berbagai daerah etnik di Indonesia, seperti Samosir,
Lombok, Sintang, Padang dan masih banyak lagi.
Tas, topi, gelang, ikat kepala dan berbagai jenis aksesori ramah
lingkungan lainnya juga turut dirancang untuk pria maupu wanita. Tak
hanya itu, motifnya pun sangat menarik dan mencirikan budaya khas
Indonesia.
“Koleksi ramah lingkungan ini merupakan langkah besar terhadap apa
yang selalu ingin saya raih bersama dengan penenun. Membuktikan bahwa
aneka tekstil tenun tangan tradisional yang tidak berbahaya untuk
lingkungan hidup layank di promosikan sebagai produk fesyen berkualitas
serta bernilai jual kompetitif.” jelas Merdi.
Memiliki tujuan yang sama dengan Merdi, Sekretaris Eksekutif Nasional
Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil, Mia Ariyana mengatakan bahwa
industri fashion ramah lingkungan saat ini masih didominasi oleh
pengusaha kecil di daerah-daerah miskin.
“Para penenun kebanyakan adalah para perempuan kurang mampu yang
merupakan anggota kelompok etnik di daerah, yang melestarikan
pengetahuan tradisionalnya pada teknik produksi yang berkelanjutan.”
Mia Ariyana menjelaskan.
Perlu diketahui proyek ini juga mendapat dukungan dari pemerintah
Indonesia dan Filipina karena selaras dengan upaya pencapaian
Sustainable Development Goals (SGDs).
(Dearni Grasia)
Sumber: asppuk.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar