Kamis, 18 Oktober 2018

Ada Gempa? Jangan Lari!


A1.  Apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa? "Drop, Cover, Hold on" 
Saat terasa guncangan gempa jangan panik dan jangan terburu-buru berlari.
  1. Segera lakukan DROP atau berlutut. Tindakan ini akan membuat posisi tubuh kita lebih seimbang sehingga guncangan gempa tidak mudah menjatuhkan kita ke lantai. Posisi tubuh yang lebih seimbang juga memudahkan kita untuk mencari perlindungan. 
  2. Kemudian COVER atau lindungi kepala dan lehermu. Jika kamu berada dekat meja atau benda lain, merangkaklah masuk ke dalamnya sehingga kamu terlindung dari benda-benda yang berjatuhan. Bagi pengguna kursi roda, rem kursi rodamu, tetap merunduk dan lindungi kepala. 
  3. Setelahnya lakukan HOLD ON atau menunggu hingga guncangan gempa benar-benar berhenti. Jika kamu berlindung di bawah meja, berpeganganlah pada kaki meja sehingga meja tidak mudah bergeser. Tunggu sampai guncangan gempa benar-benar berhenti. 
  4. Setelah gempa berhenti segera evakuasi dengan tetap melindungi kepala. Bagi kamu yang berada di dekat pantai, segera evakuasi menuju tempat yang lebih tinggi. 
A2.  Apa yang harus dilakukan setelah gempa berhenti? 
  1. Jika sedang di dalam ruangan, segera evakuasi keluar, ke tempat yang lebih aman. 
  2. Jika berada di dekat dengan pantai, segera evakuasi menuju ke tempat yang lebih tinggi. Tsunami dapat terjadi setelah gempa dan kejadiannya tidak ditentukan oleh besar kecilnya guncangan gempa yang kita rasakan. 
  3. Jauhi tembok, kemungkinan gempa susulan dapat dengan mudah merobohkan tembok. 
  4. Jangan kembali ke dalam bangunan hingga situasi benar-benar aman. Gempa susulan dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga membahayakan bagi kita jika mencoba masuk kembali ke dalam bangunan.
  5. Mencari informasi yang akurat. Jangan terburu-buru mempercayai informasi yang belum jelas. Kita dapat mencari informasi dari sumber terpercaya, misal pemerintah, aparat desa, media televisi, radio ataupun petugas kebencanaan.
A3.  Apa yang harus dilakukan sebelum terjadi gempa? 
Untuk mengurangi risiko dari kejadian gempa, kita perlu siap siaga sebelum gempa benar-benar terjadi. Persiapan yang bisa kita lakukan, antara lain:
  1. Diskusikan dengan anggota keluarga terkait kesepakatan jalur evakuasi yang aman dan di mana keluarga akan berkumpul jika terpisah; adakah dari anggota keluarga yang memerlukan bantuan,  misal balita, lansia dan penyandang disabilitas; dan siapa yang akan membantu, misal anggota keluarga atau tetangga terdekat;  serta adakah dari anggota keluarga yang kesulitan dalam meminta bantuan saat terjadi gempa, misal untuk individu yang kesulitan mendengar atau berkomunikasi. 
  2. Persiapkan Tas Siaga yang berisi makanan ringan, minuman, senter (alat penerangan), selimut, jas hujan, peluit, P3K, radio, daftar nomor telepon penting, dan kebutuhan darurat lain yang dapat mendukung pertahanan hidup sebelum bantuan luar datang.
B1.  Bagaimana agar tidak panik saat gempa? 
  1. Simulasi atau praktikkan pesan keselamatan gempa "Drop, Cover, Hold on" bersama keluarga dan orang-orang di sekitarmu secara rutin agar terbiasa.
Umumnya, kita panik karena tidak tahu cara selamat atau mengurangi risiko saat gempa terjadi. Jadi, kalau kita sudah tahu dan terbiasa dengan langkah keselamatan gempa yang tepat, maka rasa panik perlahan dapat dikurangi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar