Laporan terbaru dari Gubernur yang
dirilis oleh Pusat Data dan Informasi Provinsi Sulawesi Tengah (30 Januari
2019) mengkonfirmasi bahwa daerah-daerah yang terkena dampak gempa bumi,
tsunami, tanah longsor, dan likuifaksi mengalami kerusakan besar pada bangunan
dan infrastruktur. Diperkirakan kerusakan rumah mencapai 42.864 unit di Kota
Palu, 30.538 unit di Kabupaten Sigi, dan 21.453 unit di Kabupaten Donggala,
dengan total pengungsi mencapai 170.271 jiwa di 3 kab/kota tersebut. (Pusdatina 2019)
Dalam mendukung percepatan pemulihan di PASIGALA (Palu, Sigi, dan Donggala), terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) yang tergabung dalam ChildFund Alliance bersama dengan lembaga TRUE dan LPBI-NU dan mendapatkan dukungan dari AKH Jerman, akan melakukan program ‘Sulawesi Early Recovery Phase – Transitional Education and Livelihood for Women (Young Women and Mothers) in Micro Enterprises’ selama 6 bulan ke depan (Maret-Agustus 2019).
Dalam mendukung percepatan pemulihan di PASIGALA (Palu, Sigi, dan Donggala), terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) yang tergabung dalam ChildFund Alliance bersama dengan lembaga TRUE dan LPBI-NU dan mendapatkan dukungan dari AKH Jerman, akan melakukan program ‘Sulawesi Early Recovery Phase – Transitional Education and Livelihood for Women (Young Women and Mothers) in Micro Enterprises’ selama 6 bulan ke depan (Maret-Agustus 2019).
Adapun
target (objectives) yang ingin
dicapai melalui program ini, adalah: (1) Mengembalikan akses 1.230 anak yang
terdampak bencana terhadap pendidikan yang berkualitas, dalam lingkungan
belajar yang aman dan terlindungi; (2) Menguatkan kapasitas 200 guru pada pendidikan
yang berkualitas melalui penerapan sekolah ramah anak dan dukungan psychosocial; serta (3) Mengembalikan
mata pencaharian 500 perempuan melalui peningkatan peluang pendapatan dan
penguatan kapasitas usaha mikro yang mereka lakukan.
Tahapan
kegiatan yang akan dilakukan oleh YSKK bersama ChildFund Alliance dan mitra, khususnya
dalam bidang ekonomi, di antaranya: (1) Rapid
Assessment pengumpulan data dan informasi awal (baseline data), sekaligus penentuan wilayah dan kelompok sasarannya;
(2) Pembentukan perempuan pengusaha mikro yang
terbagi dalam 25-50
kelompok dan setiap
kelompok beranggotakan 10-20 orang;
(3) Pengembangan business plan
berbasis kapasitas dan pengalaman perempuan pelaku usaha mikro, serta
berdasarkan potensi lokal; (4) Stimulan modal usaha (capital grant) melalui lembaga keuangan/bank; (5) Pendampingan
teknis dan konsultatif secara reguler terhadap rintisan usaha perempuan; dan
(6) Pelatihan manajemen usaha kepada setiap perempuan pelaku usaha.
Harapannya, melalui program ini, perempuan mampu
merintis usaha produktifnya kembali, sebagai salah satu alternatif penghasilan
keluarganya. Sehingga, proses economic recovery
pasca bencana di wilayah PASIGALA, baik di sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, IRT/Industri Rumah Tangga,
koperasi, UMKM, maupun pariwisata yang mengalami
total kerusakan dan kerugian sekitar 6,3 Triliun, bisa segera bangkit kembali. Semoga. (IS)
#SulawesiEarlyRecoveryPhase
#PasigalaBangkit
#YSKKBerkarya
#MyLifeMyAdventure
*Catatan Perjalanan #1 (oleh: Iwan Setiyoko, Livelihood SERP Project Coordinator)
Dipublikasikan juga di yskk.org
Baca juga:
- Koordinasi Multistakeholder (1)
- Koordinasi Multistakeholder (2)
*Catatan Perjalanan #1 (oleh: Iwan Setiyoko, Livelihood SERP Project Coordinator)
Dipublikasikan juga di yskk.org
Baca juga:
- Koordinasi Multistakeholder (1)
- Koordinasi Multistakeholder (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar