Kamis, 25 Maret 2021

YSKK Serahkan Stimulan Modal Usaha di Pasigala

Dokumentasi Proyek SERP Pasigala, Sulteng (Maret-Oktober 2019)

 


Palu, Metrosulawesi.id –
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat korban bencana. Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK)  menyerahkan bantuan dana stimulan modal usaha bagi perempuan penyintas di Palu, Sigi dan Donggala.

Kegiatan tersebut berlangsung di kompleks Hunian sementara (Huntara) Dupa Kelurahan Layana Indah Kecamatan Mantikulore Kota Palu, Kamis 4 Juli 2019.

Koordinator Proyek Sulawesi Early Recovery Phase (SERP) YSKK, Iwan Setiyoko mengungkapkan sejak dilakukan inisiasi proyek tahap pembangunan awal Sulawesi. Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dalam hal penyaluran dana stimulan modal usaha.

“Jadi, apa yang kami lakukan dari pertama, tahap mulai assement hingga sampai pada perekrutan, kemudian dibentuklah dua kelompok usaha, khusus di Huntara Dupa Layana Indah dengan jumlah anggota 87 orang,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan untuk dua kelompok usaha di Kelurahan Layana Indah mendapatkan dana masing-masing Rp2.750.000 per orang yang akan disalurkan ke rekening BRI. Dengan jumlah dana sebesar Rp239 juta.

“Kalau yang sudah punya buku rekening, silahkan boleh langsung di cek saja, dana tersebut disalurkan secara dua tahap khusus bulan Juli mereka mendapatkan Rp1.650.000 atau 60%. Dan sisanya 40% atau Rp1,1 juta akan mereka terima di Agustus,” jelasnya.

Menurutnya, dilihat dari banyaknya anggota kemungkinan besar pihaknya akan membagi menjadi tiga kelompok usaha khusus perempuan penyintas di wilayah Dupa Layana Indah.

“Karena terlalu banyak, kami inisiatif untuk bentuk jadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 20-30 orang dan setiap kelompok akan mendapatkan dana stimulan sekitar Rp3,5 juta untuk dimasukkan ke kas,” ujarnya.

Ia mengakui total dana yang akan diserahkan untuk seluruh sasaran program tersebut sebesar Rp1,43 miliar. Saat ini, kata dia, mereka tergabung dalam 20 kelompok perempuan pengusaha mikro yang tersebar di sembilan desa dan kelurahan.

“Ini dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi pascabencana di Pasigala (Palu, Sigi, dan Donggala), khususnya untuk pemulihan mata pencaharian perempuan pengusaha mikro penyintas bencana,” terangnya.

“Terdiri dari tiga Kelurahan untuk Kota Palu yaitu Layana Indah, Mpanau dan Petobo. Sedangkan, untuk Kabupaten Sigi khususnya Desa Sibalaya Barat, Lolu dan Sambo. Sementara wilayah Kabupaten Donggala penyaluran dilakukan di Desa Lende Tovea, Desa Tompe dan Limboro,” sambungnya.

Dia mengatakan target yang ingin dicapai melalui program tersebut adalah mengembalikan mata pencaharian 556 perempuan, melalui pengembangan dan penguatan kapasitas usaha mikro yang mereka lakukan, sebagai upaya peningkatan peluang pendapatan bagi diri dan keluarganya.

“Mereka juga sudah didampingi untuk menyusun rencana usaha (business plan) sebagai panduan dalam pengelolaan usaha yang akan dijalankan ke depannya,” katanya.

Iwan mengatakan pengorganisasian melalui kelompok ini akan memudahkan pelaksana program dalam melakukan proses pendampingan secara efektif dan efisien.

“Selain itu, untuk mengakselerasi pengembangan usaha yang dijalankan, mereka diberikan stimulan modal, agar usaha yang dijalankan nantinya mampu mendukung upaya pemulihan mata pencaharian keluarga yang sedang dilakukan,” jelasnya.

Sementara itu, proses penyaluran dana tersebut bekerjasama dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dan ChildFund, serta AKH Germany. Disamping itu, hadir pula perwakilan Dinas Sosial Kota Palu, Dinas Pemberdayaan Perl Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Palu dan Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sulawesi Tengah.

 

Sumber: Metrosulawesi.id

Silahkan baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar