Jumat, 23 Agustus 2024

Gelamor Bejo, Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak

Kelor merupakan salah satu tanaman yang bisa menjadi bahan makanan alternatif untuk memperkuat kualitas kesehatan masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Manfaat yang bisa diambil adalah dalam upaya pencegahan stunting pada anak dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Di Desa Sambirejo tanaman kelor sangat mudah ditemui, meskipun dalam jumlah yang masih terbatas. Awalnya, Kelor banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pakan ternak maupun ritual adat, namun sekarang sudah mulai digunakan sebagai bahan pangan alternatif masyarakat yang murah dan menyehatkan.

Desa Sambirejo memiliki bentang alam yang potensial menjadi obyek wisata, seperti Watuplenuk dan air terjun Banyunibo. Selain itu desa ini juga memiliki potensi budaya dan ekonomi lokal yang menarik, seperti: jemparingan, kirab ambengan, reog wirogo mudho, gejug lesung, aneka kerajinan masyarakat (tenun lurik, topeng, batik ecoprint, wuwung seng, ukir batu, ukir kayu, anyaman bambu dan plastik), serta produk olahan makanan kelompok perempuan (eggrol kelor, keripik bonggol pisang, rengginang, dlsb). Meskipun belum semuanya dapat terkelola secara optimal.
 
Namun dibalik potensinya yang melimpah, Desa Sambirejo masih harus berjuang dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, seperti: stunting, KEK/Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil, serta anemia pada remaja. Isu stunting menjadi salah satu program prioritas nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan karena tingginya angka stunting di Indonesia dengan angka prevalensi stunting sebesar 24,4% di tahun 2021 (hasil Survei Status Gizi Indonesia/SSGI). Salah satu desa yang masih terdampak stunting adalah Desa Sambirejo dengan angka stunting sebesar 15%.
 
Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Penanganan stunting juga menjadi salah satu tujuan pokok Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang diimplementasikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), terutama goals pertama dan kedua, yaitu desa tanpa kemiskinan dan desa tanpa kelaparan.
 
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat berinisiatif untuk pemanfaatan potensi lokal yang ada dengan menginisiasi Gerakan Pengolahan dan Pemanfaatan Kelor Sambirejo atau disingkat ‘GELAMOR BEJO’. Melalui gerakan ini, diharapkan akan dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak, serta masyarakat Desa Sambirejo secara umum, baik dari derajat kesehatan maupun peningkatan ekonomi produktif perempuan dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar