Kelor merupakan salah satu tanaman yang bisa menjadi bahan makanan alternatif untuk memperkuat kualitas kesehatan masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Manfaat yang bisa diambil adalah dalam upaya pencegahan stunting pada anak dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Di Desa Sambirejo tanaman kelor sangat mudah ditemui, meskipun dalam jumlah yang masih terbatas. Awalnya, Kelor banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pakan ternak maupun ritual adat, namun sekarang sudah mulai digunakan sebagai bahan pangan alternatif masyarakat yang murah dan menyehatkan.
Desa Sambirejo memiliki bentang alam yang
potensial menjadi obyek wisata, seperti Watuplenuk dan air terjun Banyunibo.
Selain itu desa ini juga memiliki potensi budaya dan ekonomi lokal yang
menarik, seperti: jemparingan, kirab ambengan, reog wirogo mudho, gejug lesung,
aneka kerajinan masyarakat (tenun lurik, topeng, batik ecoprint, wuwung seng,
ukir batu, ukir kayu, anyaman bambu dan plastik), serta produk olahan makanan kelompok
perempuan (eggrol kelor, keripik bonggol pisang, rengginang, dlsb). Meskipun
belum semuanya dapat terkelola secara optimal.