Eduwara.com, SOLO – Kemajuan pendidikan di Indonesia masih dilingkupi berbagai tantangan, mulai dari angka partisipasi siswa di tingkat prasekolah dan pendidikan tinggi yang masih kurang dari 40 persen hingga kurang memadainya hasil pendidikan dasar dan menengah yang belum bisa direfleksikan sebagai landasan berpikir.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Iwan Setiyoko dalam Serial Diskusi Pendidikan Merdeka Belajar: Telaah Kritis Program Sekolah Penggerak, Jumat (29/7/2022). Diskusi yang diselenggarakan Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta (MPPS) itu diadakan di kantor Yayasan Kepedulian untuk Anak (KAKAK), Purwosari, Solo.
Menurutnya, kurang meratanya infrastruktur sekolah sangat berpengaruh kepada kualitas pendidikan. Di sisi lain, di ranah pendidikan tinggi yang masih juga banyak permasalahan seperti tidak ada sinkronisasi antara kurikulum yang digunakan di pendidikan tinggi dengan kesiapan para lulusannya di dunia kerja.