- Rahmat Adinata asli dari Jawa Barat. Pada tahun 2012 ia datang ke Sumba, karena saat itu ada rawan pangan yang melanda Pulau Sumba akibat El Nino.
- Pertanian organik jadi pilihan perkembangan karena tanah, air dan udara di Pulau Sumba belum banyak terkontaminasi polusi dan bahan kimia sintesis
- Untuk merubah pola pikir petani, Rahmat mendirikan sekolah lapang organik bagi kelompok-kelompok tani di Sumba Timur dan Sumba Barat Daya
- Lewat pertanian organik petani dapat menanam padi, hortikultura, dan pangan lokal dengan lebih baik. Hasilnya, terdapat peningkatan pendapatan petani hingga 30%.
***
Pulau Sumba dikenal sebagai pulau karang, yang identik dengan perbukitan dan padang savana. Banyak orang yang lebih mengenal Sumba dengan kuda sandalwood dan hasil ternaknya. Meski demikian, pertanian organik mulai menggeliat di tanah Marapu ini.
Salah seorang pelopor pertanian organik di Sumba adalah Rahmat Adinata, atau yang populer dipanggil Rahmat Organik. Sosok berusia 55 tahun ini amat terkenal di kalangan petani di Sumba. Banyak sudah kelompok tani di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat Daya yang telah ia dampingi dan pada akhirnya berhasil.