Kamis, 01 April 2021

Kelompok Usaha Penyintas Binaan YSKK Rintis Kegiatan Usaha Perempuan Penyintas Bencana

Dokumentasi Proyek SERP Pasigala, Sulteng (Maret-Oktober 2019)

 


TRIBUNPALU.COM, PALU - Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) dengan pendanaan dari ChildFund International dan AKH Germany, merampungkan program bantuan untuk perempuan penyintas di Palu, Sigi, dan Donggala, di September 2019 ini.

Selasa (24/9/2019) siang, puluhan ibu rumah tangga di sekitaran hunian sementara Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, menerima bantuan dana dan alat produksi.

Bantuan dana dan alat produksi itu, diberikan untuk membantu usaha mikro ibu-ibu penyintas guna memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana di Kota Palu, Sigi, dan Donggala.

Kisaran nominal bantuan tersebut terdiri dari Rp2.750.000 per orang untuk penyintas yang tinggal di huntara, dan Rp2.250.000 per orang bagi yang sudah tinggal di rumah pribadi.

Tidak hanya bantuan dana stimulan usaha individu, penerima manfaat juga membentuk kelompok dan menerima bantuan Rp11.00.000 per kelompok.

"Bantuan ini untuk mendukung usaha kelompok maupun individu ibu-ibu, dari awal kita usahakan usaha pribadi bisa tumbuh dan kedua mereka bisa merintis usaha kelompok," jelas Iwan Setiyoko, Project Coordinator of Livelihood Yayasan Satu Karsa Karya.

Dampingan YSKK itu ternyata membawa dampak positif terhadap perekonomian penyintas.

Seperti yang dialami puluhan penerima manfaat di lingkungan huntara Kelurahan Layana Indah tersebut.

Mutmainah, penyintas penerima manfaat mengatakan, saat ini usaha kios miliknya sudah menghasilkan ratusan ribu per hari.

Belum lagi kata Mutmainah, usaha olahan makanan dari daun kelor milik kelompoknya sudah menembus pasar luar kota.

"Hari ini kita kirim hasil produksi ke Makassar, untuk di Palu, kita punya gerai di kawasan Hutan Kota Kaombona," ujar Mutmainah. (TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)



Sumber: Palu.tribunnews.com

Silahkan baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar